Dari Pesantren untuk Dunia: Santriwati SMP Plus YANMU NW di Ajang Debat Bahasa Inggris Tingkat Internasional

Dari Pesantren untuk Dunia: Santriwati SMP Plus YANMU NW di Ajang Debat Bahasa Inggris Tingkat Internasional

Praya,Lombok Tengah - Santriwati SMP Plus YANMU NW Praya telah membuktikan bahwa dunia pesantren mampu melahirkan generasi berprestasi yang siap bersaing di kancah global. Melalui kerja keras, disiplin, dan semangat belajar tanpa henti, mereka berhasil menembus Ajang Debat Bahasa Inggris Tingkat Internasional** yang dilaksanakan oleh Musabaqoh Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) Sulawesi Selatan pada tanggal 1 sampai dengan 7 Oktober 2025 . Kegiatan ini merupakan ajang seleksi bergengsi tingkat sekolah menengah yang mempertemukan peserta dari berbagai negara.

Dalam kesempatan bersejarah ini, Pondok Pesantren YANMU NW Praya mengutus tiga santriwati terbaiknya: Sebening Bibasmalah, Nayla Al Azkiya, dan Dwifa Rahayu. Mereka berhasil lolos setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat dan selektif di bawah arahan Direktur Yanmu English School (YES) YANMU NW Praya, L. Bohari . Keberhasilan ini tidak terlepas dari tradisi positif yang telah lama dijalankan di lingkungan Pondok Pesantren , yaitu pembiasaan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan sehari-hari, yang membentuk santri terbiasa berpikir global dan percaya diri dalam berkomunikasi.

Partisipasi ini menjadi bukti nyata bahwa santri tidak hanya ahli dalam bidang keagamaan, tetapi juga mampu menguasai keterampilan modern. Mereka terampil berkomunikasi dengan bahasa asing, piawai berargumentasi, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh, percaya diri, dan berpola pikir kritis. Dengan keberanian tampil di forum internasional, santriwati SMP Plus YANMU NW Praya membawa misi besar: mengibarkan nama pesantren sekaligus membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersuara di panggung dunia.

Lebih dari sekadar kompetisi, keikutsertaan mereka adalah wujud pengabdian dan dedikasi untuk bangsa, agama, dan pesantren. Semangat juang ini lahir dari keyakinan bahwa setiap santri memiliki peran strategis dalam membangun peradaban, menyampaikan gagasan positif, serta menampilkan nilai-nilai luhur Islam yang rahmatan lil ‘alamin ke tengah masyarakat internasional.

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh generasi muda, khususnya para santri, agar terus percaya diri, berani bermimpi, dan pantang menyerah. 

Dari pesantren untuk dunia, santriwati SMP Plus YANMU NW Praya membuktikan bahwa langkah kecil dari lingkungan sederhana dapat menghasilkan jejak besar yang menggema hingga ke pentas global: santri mampu, santri bisa, dan santri siap mendunia.

Direktur Yanmu English School (YES), L. Bohari, menuturkan bahwa prestasi ini tidak terlepas dari pembiasaan kecil yang dilakukan sejak dini di lingkungan pondok pesantren.“Berawal dari kebiasaan sederhana, yakni menggunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, santri terbiasa berkomunikasi dan berpikir secara global,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa proses seleksi dilakukan dengan sangat ketat dan selektif. Dari sekian banyak santri, hanya beberapa yang dinilai layak untuk berpartisipasi dalam ajang debat internasional tersebut. “Kami memilih dengan sangat hati-hati agar yang tampil benar-benar siap membawa nama baik pesantren sekaligus membuktikan bahwa santri mampu bersaing di kancah dunia,” tegasnya.

Abah Prof. Dr. TGH Zaenal Arifin Munir, Lc., M.Ag., selaku Pimpinan Pondok Pesantren YANMU NW Praya, turut memberikan pesan dan motivasi kepada para santri. “Santri yang hebat adalah santri yang kuat, memiliki semangat belajar, dan istiqamah. Karena santri adalah harapan masa depan bangsa. Jadilah generasi yang Santun, Unggul, dan Kontributif,” ungkapnya.